Terima Telepon Sebut Anak dapat Beasiswa? Waspadalah
Kemudian, orang yang menelepon mengaku sebagai kepala sekolah tersebut menjelaskan bahwa proses pencairan melalui transfer rekening. Namun, pencairan harus didahulukan dengan proses registrasi dulu melalui ATM, dengan kode khusus yang dikirim oleh penelepon.
Setelah mendapat penjelasan itu, Agus pun menemani istrinya ke ATM. Saat di ATM, orang tersebut menelepon lagi. Untuk memandu tata cara registrasi.
"Terus dia (pelaku) bilang, kalau sudah pencairan, disuruh bawa fotokopi KTP dan buku tabungan rekening ke sekolah. Selain itu, pelaku menanyakan saldo yang ada di ATM," katanya.
Beruntung Agus cukup jeli. Saat pelaku menanyakan sisa saldo di ATM, ia lantas curiga. Kemudian ia buru-buru mengatakan kepada si penelepon tersebut kalau ATM-nya sedang rusak. "Selain saya curiga, kok disuruh ke ATM. Sementara uangnye belum ditransfer," ucapnya.
Supaya semua jelas, akhirnya Agus bersama istrinya datang langsung ke sekolah adik iparnya tersebut. Untuk memastikan benar atau tidak informasi beasiswa itu.
"Sampai ke sekolah, kami bertemu dengan kepala sekolah. Kepala sekolah bilang ke istri saya, ibu adalah korban yang keenam," katanya.
Agus berharap, kepolisian segera mengusut pelaku penipuan tersebut. Sebab aksinya sudah meresahkan. Bahkan, sudah banyak yang menjadi korban. "Saya sudah berkoordinasi dengan kepala sekolah. Saya juga sudah catat nomor telepon pelaku tersebut," pungkasnya.
Kepala SMK Negeri 4 Pontianak belum dapat dikonfirmasi terkait hal tersebut. Upaya konfirmasi Rakyat Kalbar melalui sambungan telepon sudah dilakukan. Namun, belum tersambung. Upaya konfirmasi melalui pesan singkat WhatsApp juga sudah dilakukan. Tetapi, sampai saat ini belum mendapat jawaban.