Terjaring Razia, Pria Ngaku Tentara Memaki Kapolsek
jpnn.com - PANGKALAN BANTENG - Razia rutin keselamatan berlalulintas yang rutin digelar jajaran Polsek Pangkalan Banteng di Jalan Trans Kalimantan, Sabtu (18/10) pagi, diwarnai ketegangan. Salah seorang pengendara motor yang mengaku sebagai anggota TNI marah-marah lantaran turut dihentikan.
Lelaki yang belum diketahui dari satuan mana itu sempat adu mulut, bahkan memaki Kapolsek Pangkalan Banteng Iptu Gunawan Wibisono saat diminta menunjukkan identitasnya.
Informasi yang diperoleh Radar Pangkalan Bun (Grup JPNN.com) di lokasi kejadian, saat operasi berlangsung, pengendara motor jenis Vixion KH 2398 GB dan tanpa menggunakan atribut kedinasan itu awalnya dihentikan perjalanannya seperti warga sipil biasa. Namun tanpa sebab yang jelas, lelaki yang diketahui berinisial S ini tersinggung dan langsung adu argumen dengan Kapolsek.
“Diberhentikan seperti biasa, tapi entah mengapa langsung orang yang mengaku tentara itu memaki-maki Kapolsek dan mengajak berantem. Untung saja tidak diladeni dan langsung dilepaskan setelah polisi mengecek identitas lelaki yang saat itu membonceng temannya yang tidak menggunakan helm,” kata salah seorang warga yang saat itu berada di lokasi kejadian.
Sementara itu, Kapolsek Pangkalan Banteng Iptu Gunawan Wibisono membenarkan kejadian tersebut. Dia menjelaskan, hal tersebut hanya kesalahpahaman.
“Kami sudah berlaku sesuai dengan prosedur, namun lelaki tersebut malah marah-marah. Tapi sudahlah biar saja, toh kami di sini hanya menjalankan tugas,” katanya.
Dijelaskannya, razia tersebut sebenarnya bukan untuk melakukan tilang di tempat, namun untuk mengingatkan kembali akan keselamatan berlalulintas dengan menaati peraturan dan juga menggunakan kelengkapan berkendara dan juga peralatan keselamatan terutama helm bagi pengendara motor.
Menurutnya, kegiatan kali ini juga bersamaan dengan status siaga 1 terkait rencana pelantikan presiden terpilih pada Senin (20/10) nanti.