Terkena Imbas Pandemi Corona, Begini Nasib Karyawan Lion Air
jpnn.com, JAKARTA - Lion Air Group (Lion Air, Wings Air, Batik Air) dan anggota afiliasi lainnya tengah berada di masa sulit dan menantang atas kondisi yang tercipta akibat Covid-19.
Kondisi itu memberikan dampak luar biasa, termasuk situasi yang penuh ketidakpastian.
Communications Strategic of Lion Air Group, Danang Mandala Prihantoro menjelaskan tahun ini pandemi Covid-19 membuat industri penerbangan mati suri atau tidak beroperasi normal secara domestik dan internasional.
"Sementara, biaya-biaya yang harus ditanggung tanpa beroperasi masih cukup besar, sehingga menimbulkan kesulitan yang sangat berat," kata Danang dalam keterangannya, Rabu (20/5).
Menurutnya, hal tersebut juga dialami oleh Lion Air Group. Danang menuturkan, keadaan yang terjadi mendorong manajemen perusahaan-perusahan penerbangan mengambil langkah-langkah yang dianggap bisa mempertahankan kelangsungan hidup perusahaan, termasuk tindakan atau kebijakan yang tidak disukai atau yang tidak populis.
Menurut Danang, anggota Lion Air Group memutuskan kebijakan-kebijakan yang dinilai bisa mempertahankan kelangsungan hidup perusahaan.
Dia menjelaskan dalam upaya menjaga kelangsungan dimaksud, pada kondisi pendapatan yang sangat minimal karena terjadi pembatasan perjalanan dalam hal ini hanya beroperasi 5 persen dari kapasitas normal sebelumnya rata-rata 1.000 penerbangan per hari, Lion Air Group melakukan pembicaraan dengan mitra-mitra usaha.
"Serta melakukan pemotongan penghasilan seluruh manajemen dan karyawan dengan nilai persentase bervariasi, makin besar penghasilan makin besar nilai nominal potongannya," kata dia.