Close Banner Apps JPNN.com
JPNN.com App
Aplikasi Berita Terbaru dan Terpopuler
Dapatkan di Play Store atau Apps Store
Download Apps JPNN.com

Terlalu Berat, Suap Rp 1,5 M Digotong Berdua

Kardus Durian Diselesaikan Para Supir

Minggu, 25 September 2011 – 05:05 WIB
Terlalu Berat, Suap Rp 1,5 M Digotong Berdua - JPNN.COM
Tersangka kasus suap dana Percepatan Pembangunan Infrastruktur Daerah Transmigrasi (PPIDT), Dharnawati (bercadar) saat mengikuti proses rekonstruksi di kantor Kemenakertrans , Kalibata, Jakarta Selatan, Sabtu (24/9).
Tidak lama kemudian, Dharnawati dan supirnya menuju kantor BNI dekat Kemenakertrans. Dari bank itulah, kardus kecil bergambar durian dibawa oleh seorang petugas bernama Saiful. Saat Ilyas dan Saiful memasukkan kardus ke jok tengah mobil, Dharnawati menuju kantor Kemenakertrans.

Fakta lain yang terungkap dalam rekonstruksi itu yaitu, Dadong sempat menolak menandatangani kwitansi serah terima uang Rp 1,5 miliar. Adegan itu terlihat paska Dharnawati mencairkan dana tersebut. Dadong menghampiri Dharnawati di dalam mobil hitamnya. "Saya tolak, tidak-tidak," ujar Dadong.

Keduanya lantas berdiskusi, disela-sela pembicaraan, Dharnawati menunjukkan slip bukti penarikan uang kepada Dadong. Setelah itu, dia keluar dari mobil hitam itu dengan menenteng amplop putih. Isinya, buku tabungan dan ATM BNI milik Dharnawati.

Dari pandangan mata rekonstruksi, ternyata proses perpindahan uang ke Dadong Irbarelawan tidak melalui tangan Dharnawati sama sekali. Sebab, semuanya diselesaikan oleh Ilyas dan Dandan yang juga supir Dadong. Proses berpindahnya uang itu dilakukan dihalaman belakang gedung P2KT.

JAKARTA - Kronologi alur penyerahan suap Percepatan pembangunan Infrastruktur Daerah (PPID) Rp 1,5 miliar melalui kardus durian di kantor Direktorat

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

X Close