Terlibat Kasus Aborsi, Bidan Dewi Didakwa Pasar Berlapis
jpnn.com - KUPANG – Terdakwa Dewi Sulita Bahren alias Ibu Dewi, 43, mulai diadili majelis hakim. Agenda sidang perdana terdakwa Dewi Sulita Bahren kemarin yakni pembacaan dakwaan oleh JPU Kejari Kupang, Kadek Widiantari.
Dalam dakwaannya, Kadek Widiantari mengatakan bahwa perbuatan terdakwa Dewi Sulita Bahren alias ibu Dewi bermula pada tanggal 17 Januari 2016 sekira pukul 16.00, saksi Siti Nuraini Nurdin Haji Kasim mendatangi klinik bersalin Bidan Dewi yang terletak di jalan Nuri I, Nomor 05, RT 07/ RW 05, Kelurahan Bonipoi, Kecamatan Kota Raja, Kota Kupang, diantar saksi Siti mariam Djandjani.
Setibanya di klinik terdakwa, saksi Siti masuk ke dalam kamar praktek terdakwa lalu terdakwa menyuruh saksi untuk tidur. Selanjutnya, terdakwa mengoleskan gel ke perut saksi Siti dan dilakukan tes USG. Saat tes USG, terdakwa mengatakan janin masih hidup tapi lemah. Kemungkinan besar kalau lahir nanti cacat. Lebih baik dikasih gugur saja. Begitu kata terdakwa ke saksi, Siti Nuraini Nurdin Haji Kasim.
Menanggapi penjelasan terdakwa, saksi mengatakan kalau itu keputusan ibu Dewi, maka saksi serahkan semuanya kepada ibu bidan saja. Selanjutnya, terdakwa menyuntikan obat ke paha saksi lalu meminta saksi untuk pulang ke rumah.
Selanjutnya, jelas Kadek, pada selasa 19 Januari 2016, sekira pukul 14.00, saksi Siti Nuraini Nurdin Haji Kasim kembali lagi ke klinik terdakwa Bidan Dewi lalu masuk ke kamar praktek. Saat itu, saksi mengatakan kalau ada cairan putih keluar dari kemaluannya. Selanjutya, saksi disuruh terdakwa naik ke atas tempat tidur. Terdakwa lalu mengoleskan gel lalu melakukan tes USG.
Usai melakukan USG, terdakwa mengatakan janin tidak bergerak lagi jadi harus dikeluarkan. Penjelasan terdakwa justru diiyakan saksi Siti. Terdakwa lalu menyuntikan obat sebanyak dua kali di bokong saksi. Selanjutnya, saksi memberikan uang senilai Rp 5 juta ke terdakwa sebagai DP aborsi.
Saksi lalu dibawa terdakwa ke sebuah kamar untuk beristirahat. Dan pada Rabu 19 Januari 2016, sekira pukul 09.00, saksi Sumami Usman mendatangi kamar yang ditempati saksi Siti Nuraini Nurdin Haji Kasim dan menanyakan keadaan saksi.
Saat itu, saksi Siti Nuraini Nurdin Haji Kasim mengaku kalau perut dan pinggangnya sakit dan terasa seperti ada sesuatu yang akan keluar. Saksi Sumami Usman lalu memanggil terdakwa Dewi Sulita Bahren dan saat itu juga terdakwa meminta saksi Sumami Usman untuk memasang infus serta menyuntikan oxytosin.