Ternyata, Ini Lho Maksud Presiden soal Benci Produk Impor
jpnn.com, JAKARTA - Kontroversi pernyataan Presiden Joko Widodo (Jokowi) soal "benci produk" impor dijelaskan oleh Menteri Perdagangan (Mendag) Muhammad Lutfi.
Menurut dia, ungkapan Presiden Jokowi tersebut merupakan penolakan pada barang impor yang dijual di Indonesia, tetapi tdak memenuhi tata niaga yang tertib.
Dia menegaskan pernyataan Presiden Jokowi tersebut bukanlah indikasi bahwa Indonesia menganut proteksionisme dalam perdagangan internasional. Pasalnya, RI tidak pernah punya sejarah proteksionisme.
Sejak zaman sebelum kemerdekaan, Indonesia mempunyai mekanisme perdagangan keluar negeri dan membuka diri.
"Kita ini bangsa pedagang, dari zaman sebelum merdeka, sejak penyebaran Islam itu datang dari international trade. Indonesia selalu punya sejarah berdagang. Selain itu, proteksionisme ini dibuktikan tidak akan menguntungkan suatu negara," ungkap Lutfi.
Tetapi pada saat bersamaan, Mendag Lutfi menyebut ndonesia juga tidak mengindahkan aksi-aksi perdagangan yang tidak tertib terjadi di Indonesia.
"Yang bisa kita lakukan adalah kalau dia mau berdagang di Indonesia, harus perdagangan yang adil dan level equal playing field," tegas Lutfi.
Dia mencontohkan salah satu kasus berdasarkan sebuah artikel dari World Economic Forum (WEF).