Ternyata ini Rahasia Hoki Merek Kretek
jpnn.com - Nama menyimpan keberuntungan tersendiri bagi sebuah produk. Meskipun sama, terkadang dengan penamaan yang tak sesuai bisa membuat produk itu tak laku. Itu pula yang terjadi pada pabrik rokok Nitisemito yang awalnya memakai nama Kodok Mangan Ulo. Nama itu tak laku dipasaran, dan berganti dengan Djeruk dan Jangkar. Namun lagi-lagi, Dewi Fortuna belum berpihak pada perusahaan itu.
Baru ketika sang pemilik mengganti nama menjadi Bal Tiga dengan logo tiga bulatan kecil berwarna hijau, produk tersebut laris di pasaran dan mampu menjadikan pemiliknya Raja Kretek di jamannya.
Unsur angka tiga yang membawa keberuntungan juga dipegang teguh oleh PT HM Sampoerna yang saat itu memproduksi rokok Dji Sam Soe.
Dikutip dari buku “Kretek Jawa Gaya Hidup Lintas Budaya”, pada merek Dji Sam Soe, unsure tiga hadir pada tiga jajaran angka 2, 3, dan 4. Selain itu, kelipatan tiga dari angka 3, yakni 9, hadir sebagai jumlah tiga deret angka tersebut.
Keyakinan terhadap hoki bilangan sembilan dan tiga juga menjadi pertimbangan bagi PT Gelora Djaya yang memberikan nama Galan pada salah satu produknya. Nama itu merupakan akronim dari “tiga Sembilan”, yaitu tiga deretan angka Sembilan.
Selain itu, bilangan sembilan juga tampak pada produk gambar bintang yang mengitari bingkai oval dari logo berbentuk orang tua (empek). Pendiri PT Gelora Djaja, yaitu Lie Koen Lie, adalah suami Liem Sien Nio yang merupakan putrid bungsu Liem Seeng Tee, pendiri PT HM Sampoerna.
Terkait dengan itu, pertimbangan dipilihnya bilangan sembilan tak lepas dari upaya menghormati mertua, yang sangat menghargai bilangan sembilan. ”Harapannya, dengan memakai Sembilan yang merupakan bilangan terbesar, perusahaan mereka akan mampu menjadi perusahaan yang terbak dan terbesar,” papar Ketua Gabungan Perserikatan Pabrik Rokok Indonesia (Gappri) Ismanu Soemiran.
PT Gelora Djaja sendiri memiliki tiga merek pada awal produksinya. Yakni Wismilak, Galan, dan HiS. Khusus untuk merek Wismilak, logo bergambar orang tua atau empek maksudnya adalah agar perusahaan ini panjang usia. Sedangkan pemilihan nama terinspirasi oleh lagu yang beredar di era Perang Dunia I di tahun 1914 – 1918 yang berjudul Wish Me Luck atau dalam bahasa Indonesia penulisannya menjadi Wismilak.