Ternyata, Pentolan Jaringan Pedofil Jebolan Kelas 3 SD
”Di sini banyak keponakan-keponakan perempuan sering datang. Kalau dia begitu pasti kan sudah diperkosa mungkin,” imbuhnya.
Menanggapi adanya fenomena pedofil di dunia maya ini, psikolog Universitas Muhammadiyah Malang (UMM), Diah Karmiati, mengatakan jika fenomena ini ada sejak dulu, namun tidak terekspose.
Sekarang dengan adanya media sosial aksi pedofil lebih terekpose.
Bahkan gerakannya juga masif dalam media sosial, seperti dalam grup Official Loly Candys Grup 18+.
Dengan membuat grup tersebut, pelaku mendapatkan sensasi tersendiri.
”Dia merasakan sensasi dengan menikmati foto yang diupload setiap hari,” imbuhnya, seperti diberitakan Radar Malang (Jawa Pos Group).
Melihat latar pendidikan pelaku yang hanya protolan SD, dia yakin jika wawasan tentang dunia seksual sangat minim.
”Faktor lain, mungkin latar belakang sosial pelaku juga tidak baik,” jelasnya. (zuk/kis/abm)