Ternyata Sampah Plastik Low-Value Malah Menguntungkan Pemulung
Pada kesempatan sama, Ketua Umum Ikatan Pemulung Indonesia (IPI) Pris Polly menambahkan peran dari pemulung di TPST Bantargebang mampu mengurangi sampah plastik low value sebanyak /- 1.600 ton per hari.
Selain plastik low value mudah didapat, volumenya juga cukup besar dan lebih singkat proses pemilahannya walaupun harganya rendah, tetapi bisa mendatangkan keuntungan bagi pemulung sampah.
Dia berharap dari kegiatan ini, pemulung bisa diakui menjadi salah satu pahlawan lingkungan. "Dengan begitu, kami bisa mendapatkan fasilitas jaminan sosial, seperti pekerja formal, seperti jaminan sosial, peningkatan usaha berbasis KUP dan KIP serta kerja sama berkelanjutan untuk kesejateraan pemulung di Indonesia,” ujar Pris Polly.
Di tempat yang sama, Circular Economy Sr. Specialist PT Chandra Asri Petrochemical Tbk (Chandra Asri) Nicko Setyabudi mengapresiasi peran industri daur ulang di Indonesia terutama pemulung yang menjadi garda terdepan dalam pengelolaan sampah di Indonesia.
Dia percaya bahwa industri daur ulang kini bisa dilakukan dengan kolaborasi, seperti Chandra Asri yang berkolaborasi menciptakan fasilitas pengelolaan sampah yang terintegrasi bersama dengan masyarakat.
Di Cilegon, Chandra Asri membina fasilitas industri daur ulang untuk menjalankan program berkelanjutan berbasis ekonomi sirkuler, yaitu Industri Pengelolaan Sampah Terpadu-Atasi Sampah, Kelola Mandiri (IPST ASARI).
Terhitung hingga akhir tahun 2022, fasilitas IPST ASARI telah mengelola 21.024 kg sampah plastik dan menghasilkan 8.204 liter bahan bakar minyak (PLUSRI).
Di Anyar, Chandra Asri juga membina program SAGARA yang mengedukasi nelayan, masyarakat wilayah pesisir, dan lingkungan sekitarnya mengenai pentingnya pemilahan sampah dari sumber guna mencegah sampah bocor ke laut.