Ternyata, Total Sudah Empat Harimau yang Mati
“Kita sudah bawa berobat ke Klinik milik Dinas Peternakan Sumbar di Padang, disana sempat dirawat. Namun, hanya bertahan hingga akhir bulan April. Sebelumnya saat dirawat anak harimau dahan tersebut sempat sudah sehat dan sudah bisa bermain-main di dalam kandang, namun akhirnya sebelum meninggal kondisinya down dan tidak tertolong lagi,” ungkap Ikbal
Hal yang sama juga terjadi pada dua anak Harimau Sumatera, dengan mengidap penyakit yang sama. Kondisi kedua anak harimau yang sempat diberi nama Thamrin dan Sarinah tersebut juga tidak tertolong setelah kondisinya menurun drastis.
“Yang satu mati pada 30 Juni lalu dan sehari kemudian pada 1Juli juga mati satu lagi. Keduanya mati di dalam kandang di TMSBK,” ucap Ikbal.
Terpisah, Wali Kota Bukittinggi Ramlan Nurmatias mengakui, bahwa dirinya baru kemarin mendapat laporan kematian harimau tersebut.
“Baru kemarin saya mendapat laporan kematian harimau itu. Laporan yang saya terima hanya dua ekor Harimau Sumatera yang mati. Satu mati saat lebaran, satu lagi sekitar tiga hari yang lalu. Sementara kematian dua ekor Harimau Dahan, saya belum dapat laporan itu,” ungkap Ramlan Nurmatias.
Nurmatias menegaskan, Pemko Bukittinggi siap mempidanakan oknum petugas Taman Marga Satwa Budaya Kinantan (TMSBK) atau Kebun Binatang Bukittinggi, jika nantinya terbukti melakukan kekerasan terkait matinya harimau koleksi TMSBK.
“Kami masih menunggu hasil autopsi. Tapi, jika nanti terindikasi adanya unsur kekerasan yang dilakukan oknum petugas TMSBK yang mengakibatkan harimau itu mati, saya langsung yang akan melaporkannya ke polisi,” tegas Ramlan Nurmatias kepada wartawan saat peresmian musholla SMA Negeri 3 Bukittinggi, Sabtu (16/7). (st/sam/jpnn)