Teror Mayit Mengintai di Zona Merah
jpnn.com, JAKARTA - Vidio segera mempersembahkan original series terbaru yang berjudul Zona Merah.
Disutradarai oleh Sidharta Tata dan Fajar Martha Santosa, serial tersebut siap menawarkan pengalaman menonton yang belum pernah ada sebelumnya.
Sebab, Zona Merah bakal membawa penonton ke dalam dunia apokalips yang penuh ketegangan dan adrenalin tiada henti.
Zona Merah yang diproduksi oleh Screenplay Films menghadirkan para aktor berbakat lintas generasi seperti Aghniny Haque, Andri Mashadi, Lukman Sardi, Devano Danendra, Maria Theodore, Ruth Marini, Ratna Riantiarno.
“Zona Merah menjadi lompatan baru dalam kreativitas saya sebagai seorang sutradara dan penulis. Bersama rekan saya, Fajar Martha Santosa dan kawan-kawan dari Penakawan, kami menggarap cerita yang terinspirasi dari kisah nyata tentang kejahatan terstruktur dari sekelompok elit, yang kemudian digabung dengan cerita urban legend," ungkap Sidharta Tata.
“Kalau selama ini berpengalaman menggarap film atau series bergenre action, horor, kini saya menggabungkannya menjadi sebuah thriller yang lebih kompleks dan daya mencekam lebih dahsyat dengan kemunculan ‘mayit-mayit hidup," imbuhnya.
Mengapa disebut Mayit bukan zombie? Fajar Martha Santosa mengungkapkan bahwa dalam proses berkarya bersama para tim Creator & Story development, pihaknya senang berimajinasi memasukkan hal-hal dengan konteks lokal.
“Karena kami juga ingin kita punya ‘zombie kita sendiri’, maka dipilihlah nama yang dikenal luas oleh masyarakat indonesia, yaitu mayit,” jelas Fajar.