TEROR! Ortu Siswa Ditelepon, Dibilang si Anak Jatuh dari Lantai Tiga
Menurut Agus, kejadian seperti ini pernah terjadi tiga tahun lalu saat itu sedang saat bulan puasa. Ketika kegiatan pesantren kilat dan modus yang dilakukan sama.
Sampai sejauh itu, belum ada orangtua yang tertipu dengan biaya obat dan rumah sakit. Karena sejumlah orangtua langsung mengecek ke sekolah memastikan kondisi anaknya meskipun dalam keadaan panik.
"Kita langsung umumkan ke orangtua melalui pengeras suara termasuk orangtua lainnya yang belum diteror. Begitu juga kepada wali kelas diberitahu kalau kejadian ini merupakan teror penipuan," katanya.
Agus memastikan, data maupun identitas siswa termasuk nomor telepon orangtua tidak pernah dipublikasikan keluar. Karena data-data tersebut merupakan data atau berkas internal sekolah. Siapa mencuri data siswa? (Isf/sam/jpnn)