Terpaksa Cuci Piring dan Menyapu Sendiri
jpnn.com - BAGAIMANA kabar Andik Vermansah bersama klubnya Selangor FA di liga super Malaysia? Dia mengaku banyak hal baru yang dirasakan setelah memilih hijrah dan berkompetisi ke negeri Jiran tersebut.
Salah satunya adalah terkait fasilitas klub. Jika di Persebaya 1927 dahulu Andik tinggal di mes Karanggayam, maka kali ini dia tinggal di apartemen, seperti yang dialami pemain-pemain impor klub tersebut.
"Di sini tidak ada mes, semua pemain pulang-pergi. Kalau yang punya rumah ke rumah, yang tidak tinggalnya di apartemen seperti saya ini," ucapnya.
Dengan privasi lebih tinggal di apartemen, Andik merasa ada yang hilang dari apa yang didapatnya saat masih tinggal di mes dulu. Kali ini, dia mengaku harus lebih mandiri, karena tak ada petugas khusus yang mengurusi kebersihan ataupun urusan rumah tangga lainnya seperti di mes dulu.
Di Malaysia, Andik hanya tinggal berdua dengan saudaranya, Indra. Karena itu, dia pun harus bisa mandiri. Bukan berarti semua urusan di apartemen dikerjakan saudaranya tersebut.
Andik menegaskan bahwa keterampilannya di atas lapangan hijau, juga diimbangi dengan keterampilan dalam urusan di apartemen. Dari menyapu sampai mencucui piring, dilakoninya tanpa pernah memecahkan sepiring pun.
"Kalau cuci baju bisa laundry, tapi kalau cuci piring dan kebersihan di apartemen, harus urus sendiri. Jadinya kesel mas. Untung dulu sering bersih-bersih dan cuci piring sendiri" hahaha," ujar Andik lantas tertawa.
Bukan hanya kebersihan, dalam hal makanan pun dia harus bisa menjaga menu dan jam makan. Jika di mes dulu ada makanan yang sudah disiapkan sesuai dengan jam makan pemain dan tiga kali sehari, kali ini berbeda.