Close Banner Apps JPNN.com
JPNN.com App
Aplikasi Berita Terbaru dan Terpopuler
Dapatkan di Play Store atau Apps Store
Download Apps JPNN.com

Tertantang, Ketua ASITA Siap Garap Visit ASEAN@50

Rabu, 16 Maret 2016 – 20:32 WIB
Tertantang, Ketua ASITA Siap Garap Visit ASEAN@50 - JPNN.COM
Menpar Arief Yahya. Foto: AFP

Costa Rica adalah Negara di Amerika Latin yang dibicarakan public di Berlin karena desain boothnya dinilai paling fantastic tahun ini. “Rupanya betul, Costa Rica menggunakan konsep green, park, forest, yang semua material daun, ranting, dahan dan batang pohonnya diboyong dari negaranya. Kesannya sejuk, teduh, hijau dan paling beda. Sentuhannya bukan modern yang menggunakan multimedia dan konstruksi besi-besi yang kokoh,” kata Asnawi.

Dia juga sempat berhenti di booth Maldive, yang menjadi official country partner di ITB Berlin 2016 ini. Tidak teramat istimewa, hanya mengambil space yang lebar dan membawa atraksi kesenian dalam jumlah besar. Juga booth Cuba, negara penghasil cerutu yang diklaim surganya sigaret itu. Tarian salsa dan lagu-lagu Latin yang kental memang khas, ditonjolkan di sana. Kalau dari penampilan panggung, tarian, budaya, kita memang paling jago. Indonesia paling talented.

Menpar Arief Yahya melihat program Visit ASEAN@50 itu sangat strategis. Kunjungan wisman ke Indonesia saat ini masih kecil, hanya 10,4 juta orang tahun 2015. Malaysia sudah 25 juta, Singapore 15 juta, Thailand 30 juta, total baru sekitar 80 juta. Ditambah dengan Filipina, Laos, Vietnam, Kamboja, Timor Leste, maka jumlahnya 107 juta.

“Artinya, kita ini minoritas di ASEAN sendiri, dalam hal tourism. Kita masih nomor 4, setelah Thailand, Malaysia, dan Singapore. Jumlah totalnya jika digabung, kita hanya 10 persen,” kata Menpar Arief Yahya.

Karena jumlahnya kecil minoritas, maka strategi yang terbaik menggabungkan potensi yang ada. “Sehingga kita digandeng, ditarik oleh kekuatan tiga negara yang posisinya sudah di atas kita? Sedangkan ketiga negara itu, karena tidak ada yang dominan, maka saling membutuhkan, saling mempengaruhi. Maka dari itu, konsep ASEAN single destination ini menjadi masuk akal. Semua punya harapan,” kata Arief Yahya.(ray/jpnn)

Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News