Tertekan Subsidi BBM, APBN-P Diprediksi Defisit
Kamis, 23 Juni 2011 – 18:47 WIB
"Juga dilaporkan hasil dari gas yang tidak sesuai dengan yang diharapkan. Faktor dominan lainnya adalah program 10.000 MW tahap I yang sedianya sudah harus selesai, ternyata masih ada kemunduran," kata Agus.
Selain itu rencana awal meningkatkan penggunaan batu bara juga belum maksimal. Dampaknya penyerapan BBM semakin meningkat di berbagai pembangkit listrik. Persoalan listrik ini bukan hanya pada proses produksi tapi juga pada proses distribusi.
"Kalau sumber tenaga listrik masih dari BBM, sedangkan elektrifikasi meningkat maka akan dibayar mahal dengan subsidi yang meningkat. Inilah semua yang sedang kita kaji dalam revisi APBN-P," kata Agus.(afz/jpnn)