Tertindas di Tanah Sendiri, Tak Yakin Hidup Berubah
Minggu, 18 September 2011 – 11:24 WIB
Meskipun menjadi bagian dari wilayah Tepi Barat, al- Hadidiya berada di dalam zona perbatasan yang diklaim Israel sebagai wilayah strategis. Tentara Israel berkali-kali menggusur dan menghancurkan permukiman penduduk. Itu berlangsung sejak 1997. Alasannya pun tetap tak berubah bahwa penduduk desa tak punya izin tinggal di wilayah itu.
Saat ini tinggal 100 warga yang bertahan di wilayah tersebut. Itu berarti hanya seperempat dari jumlah mereka sekitar 14 tahun lalu. "Bertahan di sini adalah tujuan awal dan akhir kami di sini," ujar Abdul Rahum Bisharat, kepala desa al-Hadidiya yang mengenakan penutup kepala panjang hitam dan putih sebagai lambang perlawanan rakyat Palestina. (theguardian/RTR/cak/dwi)