Terungkap Fakta Baru Kasus Upaya Penculikan Anak
RSN mengambil momentum dengan membuka pintu samping mobil. Dia pun melompat keluar. ”Saya tidak tahu pembicaraan yang dibahas orang yang di mobil,” kata anak terakhir dari empat bersaudara itu.
Bocah tersebut langsung lari kencang karena takut dikejar. Di jalan, dia bertemu dengan LN, teman bermainnya, yang langsung mengantarnya pulang ke rumah. RSN pun hanya bisa menangis sebelum bercerita ke orang tuanya. Ibunya, Nurmalasari, menjelaskan, kejadian hampir serupa sebenarnya pernah menimpa RSN.
”Dulu pernah anak ini mau diantar orang saat pulang sekolah. Orang itu tahu kalau rumahnya di Lesanpuro. Untung anaknya ndak mau,” kata wanita yang bekerja sebagai pembantu rumah tangga itu.
Sementara itu, jika dibandingkan dengan pengakuan RSN melalui ibunya sehari sebelumnya, pengakuannya kemarin memang ada sedikit perbedaan. Perbedaannya soal anak yang terluka. Awalnya, RSN mengaku kalau anak yang terluka tersebut ada di dalam mobil.
Sedangkan jika mendengarkan pengakuan kemarin, anak yang terluka itu hanya dijadikan pancingan oleh pelaku penculikan dan anak yang terluka itu keluar mobil.
Untuk diketahui, kejadian ini terjadi pada Kamis (25/10) saat RSN main sepak bola dengan teman-temannya. Untungnya, penculikan ini gagal karena RSN berhasil meloncat dari dalam mobil setelah memanfaatkan kelengahan pelaku karena handphone yang terjatuh.
Sedangkan terkait motif penculikan, sampai saat ini polisi masih menyelidiki kasus ini. Hanya saja, berdasarkan analisis, kemungkinan besar penculik melakukan penculikan secara acak. Ini karena, jika harta yang dibidik, maka RSN seharusnya bukan objek sasaran.
Lantaran, ibu RSN hanya bekerja sebagai pembantu rumah tangga. Sedangkan ayahnya menjadi juru parkir di daerah Jalan Ijen, Kota Malang.