Terungkap! Fakta Baru seputar Tujuh WNI Disandera
Satu per satu perompak menaiki kapal yang berisi 13 ABK WNI dan menodongkan senjata. Selain menenteng senjata laras panjang, perompak tersebut juga membekali diri dengan granat dan amunisi. Dugaan nakhoda TB Charles keluar dari jalur aman pun mengerucut.
“Itulah yang masih ditelusuri,” katanya. Dikarenakan, rute pelayaran bebas konflik yang ditentukan pada saat bersamaan juga melintas beberapa kapal. Termasuk kapal dari Banjarmasin (Kalimantan Selatan) dan Tarakan (Kalimantan Utara).
"Katakanlah di situ radiusnya beberapa nautical mile dari area konflik, kenapa kapal yang lain dari Banjarmasin dan Tarakan bisa lewat?" sebut Yus bertanya-tanya. Dari aspek status kapal, izin berlayar dan crew on board, dia menyebut tidak ada prosedur yang terlewati.
Tanggung jawab yang menjadi kewenangan KSOP diklaim sudah clean and clear. Karena itu, untuk memastikan dugaan nakhoda TB Charles 001 apakah keluar dari rute yang ditentukan masih menunggu penyelidikan Lanal Balikpapan.
Ditemui di kantornya, Komandan Lanal Balikpapan, Letkol Irwan SP Siagian menuturkan, pihaknya akan menggali informasi seputar kronologi kejadian, koordinat, dan identitas pelaku penyanderaan.
Terkait adanya tindak kekerasan fisik kepada para ABK TB Charles yang bebas maupun tidak, Siagian belum bisa memberikan kepastian.
“Kami masih melakukan pendalaman. Saya akan lapor ke pimpinan dulu, sebelum diputuskan tindakan apa yang akan dilakukan. Saya tidak boleh menyampaikan yang sifatnya perkiraan,” katanya.
Sikap hati-hati Siagian juga terlihat kala pewarta menanyakan identitas pelaku penyanderaan. Dia menuturkan, pihaknya belum bisa memastikan apakah kelompok bersenjata Abu Sayyaf atau ada kelompok lain.