Close Banner Apps JPNN.com
JPNN.com App
Aplikasi Berita Terbaru dan Terpopuler
Dapatkan di Play Store atau Apps Store
Download Apps JPNN.com

Terungkap, Satu Lagi Penyebab Banjir Besar di Madiun

Rabu, 13 Maret 2019 – 00:14 WIB
Terungkap, Satu Lagi Penyebab Banjir Besar di Madiun - JPNN.COM
Bupati Madiun Ahmad Dawami menyusuri aliran Kali Jerohan yang luapannya mengakibatkan banjir puluhan desa, Selasa lalu (5/3). Foto: Humas for Radar Madiun

Kaji Mbing –sapaan Ahmad Dawami– menuturkan kewajiban mengembalikan fungsi sungai tidak semata-mata tugasnya pemerintah. Masyarakat pun beperan dengan tidak membuang sampah ke sungai. Ke depannya, persoalan kebersihan sungai tidak perlu sampai di tingkat organisasi perangkat daerah (OPD). Mengingat gelontoran duit miliaran bersumber alokasi dana desa (ADD).

‘’Jangan sepelekan buang sampah. Kalau memang diperlukan, bagi yang tidak menaati bisa disanksi,’’ tegasnya.

Ketidaksiapan infrastruktur sungai itu diperparah faktor cuaca. Lebatnya hujan di wilayah Gemarang membuat debit air di Kali Nampu tinggi. Kali Jerohan sebagai hilirnya tidak sanggup menampung hingga meluap ke permukiman dan persawahan.

Mulai desa-desa di Kecamatan Saradan, Pilangkenceng, Mejayan, Balerejo, Madiun, dan Sawahan. Sebagian mengalir ke hilir di Kali Piring yang berdampak pada banjir di Kecamatan Wungu dan Wonoasri. Kecamatan Kebonsari, Dagangan, dan Gemarang terkena imbasnya.

Banjir susah surut selama dua hari Rabu (6/3) dan Kamis (7/3) di beberapa desa di Kecamatan Balerejo. Air harus antre keluar ke muaranya di Bengawan Madiun. Penyebabnya, Ponorogo sebagai daerah hulu juga banjir.

Apalagi debit air Bengawan Solo bertambah. Ditambah dengan jebolnya tanggul sungai di Desa Glonggong, Balerejo. ‘’Curah hujan memang ada kenaikan,’’ tegas bupati.

Berdasar data Stasiun Meteorologi Lanud Iswahjudi Magetan ada peningkatan intensitas hujan, pekan lalu. Hujan intensitas sedang hingga lebat mengguyur wilayah Magetan, Madiun, Ponorogo, dan Ngawi, Senin (4/3). Yakni, 3,2 mm/h hingga lebih dari 35 mm/hh.

Keesokannya, intensitas hujan lebih dari 35 mm/h terjadi di Madiun utara dan Ngawi. Giliran Madiun selatan dan Magetan Rabu (6/3) merasakan hujan intensitas tinggi yang belakangan disebut sebagai fenomena Madden Julian Oscillation oleh BNPB. Kemudian, Magetan, Madiun, Ponorogo, dan Ngawi, sama-sama diguyur hujan dengan intensitas serupa Kamis (7/3).

Banjir besar di Kabupaten Madiun selain dipicu faktor alam, ternyata juga karena kondisi Kali Jerohan yang memprihatinkan.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News