Tetap Ngojek meski Kini Telah Jadi 'Artis'
Usaha keras Sani menggembleng anak-anak itu dinilai berhasil. Setelah juara Piala Medco, beberapa anak didiknya kini menembus timnas U-23 ataupun timnas senior. Misalnya Alfin Tuasalamony, Risky Pellu, Ramdani Lestaluhu, dan Hendra Bayauw.
”Beta berharap kisah sukses di Piala Medco 2006 itu membuat suatu saat beta menjadi pelatih tim nasional. Semoga PSSI melihat juga potensi-potensi pelatih lokal seperti beta,” harap Sani.
Sementara itu, sambutan luar biasa diberikan masyarakat Ambon terhadap film Cahaya dari Timur: Beta Maluku. Satu-satunya jaringan bioskop 21 di Ambon Plasa yang punya dua studio memutar film itu sejak 19 Juni lalu. Dengan kapasitas 144 orang setiap studio, film yang dibintangi Chicco Jerikho, Jajang C. Noer, Shafira Umm, Abdurrahman Arif, Aufa Assagaf, dan Babeto Leutually tersebut selalu penuh ditonton masyarakat.
Atmosfer menonton film itu pun sangat berbeda dengan menonton di bioskop kota lain. Jawa Pos merasakan sendiri bagaimana penonton di studio di Ambon berkomentar sepanjang film berdurasi 120 menit itu Senin malam lalu (7/7).
Puncaknya terjadi ketika pemain-pemain Maluku meraih kemenangan dalam drama adu penalti pada pertandingan final Piala Medco 2006 melawan Jakarta. Pekik gol terdengar di seluruh sudut studio.
”Kami bangga dengan film ini. Ini satu-satunya film yang membuat sepak bola Maluku terangkat lagi di level nasional. Bahwa sepak bola Maluku tak pernah berhenti melahirkan talenta berbakat terlihat dari kisah Sani Tawainella ini,” ucap Rifai Tehupelasuri, seorang warga. (diar candra/c9/ari)