Tewas Saat Menanti Kelahiran Anak
Selasa, 06 Desember 2011 – 07:15 WIB
Hadiah adalah putri tunggal pasangan Daeng Sadong dan Daeng Asi. Selama ini, dia menjadi tenaga sukarela di SMP/SMA Saribuana sebagai staf perpustakaan. Makanya, sebelum mayatnya dikebumikan di Takalar, banyak anak sekolah yang melayat ke rumah keluarganya.
Saat terjadi bencana, Hadiah bersama kedua orang tuanya, Sadong dan Asi. Namun kedua orang tuanya ini selamat karena saat tembok ambruk, keduanya ada di luar rumah memungut sampah. "Saat saat itu ada diluar," kata Sadong.
Dia menceritakan saat kejadian berlangsung, dirinya tidak bisa berbuat banyak untuk menyelamatkan nyawa anaknya. Apalagi reruntuhan tembok sangat besar. Ambruknya tembok ini mengakibatkan kaki dan paha Hadiah patah. "Namun bukan itu yang mengakibatkan dia meninggal. Sebuah balok menindis lehernya ditambah lagi tembok. Bahkan balok itu bengkok," kata Sadong.