The Terminal 2; Tiga Bulan Hidup di Bandara
Selasa, 25 November 2008 – 13:15 WIB
"Saya tidak tahu mengapa saya berada di sini. Saya tidak punya alasan apa pun," ujar Nohara, seperti dituturkan penerjemahnya dalam wawancara dengan TV lokal, akhir pekan lalu. Dalam wawancara itu, penduduk asli Tokyo tersebut mengaku tidak punya rencana meninggalkan bandara terbesar sekaligus tersibuk di Amerika Latin itu. Setidaknya dalam waktu dekat. Apalagi, visa berliburnya masih berlaku hingga Maret mendatang.
Untuk bisa bertahan di bandara tersebut, Nohara bergantung kepada gerai makanan cepat saji di sana. Mereka memberikan makanan ringan dan minuman cuma-cuma kepada Nohara. Kadang-kadang, mereka juga menyediakan topi atau cangkir di depan pria berkumis itu supaya orang-orang yang sedang melintas bisa memberikan sumbangan.