Thomas Tewas..Kantor, Bank, Pertokoan dan Sekolah Tutup
Keluarga korban kemudian melaporkan kejadian tersebut ke pihak kepolisian. Unit Reskrim Polres Mimika kemudian melakukan olah TKP. Aparat juga mengevakuasi jenazah almarhum ke kamar jenazah RSUD Mimika untuk dilakukan visum. Sejumlah keluarga korban yang datang ke kamar jenazah RSUD Mimika tampak histeris.
Kasus pembunuhan Thomas Talubun ini diduga kuat dipicu oleh kematian salah seorang warga, Luther Magal pada Sabtu (1/4). Luther Magal, mantan karyawan Lembaga Musyawarah Adat Suku Amungme (LEMASA) dibunuh oleh LW bersama ketiga rekannya di belakang Lapangan Jayanti, Sempan.
LW dan ketiga rekannya sudah diamankan oleh polisi dan kini mendekam di sel tahanan Polsek Mimika Baru. Keluarga almarhum Luther Magal sempat memicu keributan di Jalan Hasanuddin, Irigasi, pada Senin (3/4) lalu, hingga mengakibatkan dua warga terkena luka panah dan merusak sejumlah rumah dan warung di sepanjang Jalan Hasanuddin, Irigasi menuju Pasar Sentral Timika.
Kelanjutan dari kejadian tersebut, keluarga korban mengamuk dan hendak melakukan penyerangan balasan kepada kelompok pelaku di Jalan Hasanuddin, Kompleks Irigasi, yang diduga sebagai pelaku penyerangan yang menewaskan almarhum Thomas Talubun.
Sementara itu situasi di Jalan Budi Utomo, Jalan Busiri, Sempan Timika pada Rabu pagi sempat tegang. Pertokoan dan kantor perbankan serta sekolah yang berada di lokasi itu memilih tutup dan pihak sekolah memulangkan anak anak sekolah lantaran takut terjadi bentrok massa.
Kepanikan justru melanda sekolah-sekolah. Seperti di Sekola Kristen Kalam Kudus. Pihak sekolah memutuskan memulangkan para murid baik PAUD maupun SD lebih awal. PAUD kelas siang bahkan sama sekali tidak sempat menerima pelajaran. Sedangkan ratusan murid SD langsung dipulangkan ke rumah masing-masing sekitar pukul 10.20 WIT. Baik dengan menggunakan bus, maupun dijemput para orang tua.
Hal yang sama juga tampak di SMA Negeri 1 Mimika di Jalan Yos Sudarso serta di SMP Negeri 2 Mimika di Jalan Budi Utomo. Juga sekolah-sekolah yang ada di seputaran Kota Timika.
Demikian juga aktivitas di kantor-kantor BUMN dan swasta dan pertokoan tampak lengang. Warga memilih menutup toko dan kantor serta menyimpan barang dagangan, sembari berjaga-jaga di depan kantor mereka.