Close Banner Apps JPNN.com
JPNN.com App
Aplikasi Berita Terbaru dan Terpopuler
Dapatkan di Play Store atau Apps Store
Download Apps JPNN.com

Tiba-tiba Ada Orang Mendesak AHY dan BW Meminta Maaf

Kamis, 01 April 2021 – 12:51 WIB
Tiba-tiba Ada Orang Mendesak AHY dan BW Meminta Maaf - JPNN.COM
Ketum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) memberikan keterangan pers di Kantor DPP Partai Demokrat, Jakarta, Rabu (31/3). Foto : Ricardo/JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Direktur Eksekutif Academic Training Legal System (ATLAS) Miartiko Gea menantang Ketua Umum DPP Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) dan kuasa hukum PD Bambang Widjajanto meminta maaf ke pemerintah, atas ucapannya selama ini.

Tantangan dikemukakan setelah terbukti pemerintah tak berpihak ke PD kubu Moeldoko, dengan menolak mengesahkan kepengurusan DPP partai berlambang mercy hasil kongres luar biasa (KLB) Deli Serdang, Sumatera Utara.

"Jejak digitalnya masih jelas, gampang dilacak. AHY, baik sendiri-sendiri atau melalui BW sering menuding pemerintah, menyatakan ikut campur tangan, memecah belah partai politik dan sebagainya. Buktinya, pemerintah menolak mengesahkan. Artinya jelas, pemerintah tidak pernah dan tidak ingin mencampuri urusan internal partai," ujar Miartiko dalam keterangannya, Kamis (1/4).

Menurut pria yang juga Koordinator Nasional Sipil Peduli Demokrasi (Kornas PD) ini, meminta maaf merupakan sikap kesatria dan sangat gampang dilakukan di era virtual.  

"Persoalannya, beranikah keduanya dengan jantan mengakui kesalahan dengan menuding pemerintah dengan tudingan menohok? Itu pertanyaan besar masyarakat saat ini,” ucap Miartiko.

Sebelumnya, Ketua Departemen Komunikasi dan Informatika DPP PD kubu Moeldoko, Saiful Huda Ems, menyebut keputusan Kemenkumham membuktikan pemerintah tidak campur tangan dalam konflik PD.

“Ini membuktikan bahwa tidak ada sama sekali intervensi pemerintah dalam persoalan internal Partai Demokrat,” kata Huda dalam pesan singkatnya kepada JPNN.com, Selasa (31/3).

Selain itu, kata Huda, keputusan pemerintah juga membuktikan PD yang dipimpin Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) dan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) telah memfitnah Moeldoko.

Pemerintah menolak mengesahkan kepengurusan Partai Demokrat hasil KLB Deli Serdang, AHY dan BW ditantang meminta maaf.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News