Tidur di Gerbong Kosong, Tentara Cantik Ini Sudah Akrab dengan Suara Bom dan Ranjau
jpnn.com - KAPTEN Cpm (K) Afsistaliana merupakan prajurit Korps Wanita Angkatan Darat (Kowad) pertama yang menjadi bagian dari misi perdamaian Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) di area konflik di Lebanon. Dia terpilih setelah melewati serangkaian tes.
Tentara cantik itu perempuan satu-satunya dari Indonesia yang tergabung dalam Kontingen Satgas Polisi Militer Garuda XXVA United Nations Interim Force in Lebanon (UNIFIL) pada 2008.
Letusan senjata, ranjau, dan bom sudah menjadi “kawan” akrab di telinganya saban pagi hingga malam. Saat itu, dia bertugas di selatan Lebanon. Dia bersama personel lainnya bergerak cepat mengevakuasi korban. Rasa takut dicueki demi menjalankan tugas.
Zona perbatasan segera dikepung prajurit demi menetralisasi keadaan. Ransel seberat 30 kilogram terus melekat di pundak.
“Kami tidur di semacam gerbong kosong. Suhu sangat dingin dan tidak ada tempat tidur sama sekali,” ucap perempuan kelahiran Palembang 23 September 1972 ini.
Setiap hari dia mengenakan helm berwarna biru, baju rangkap, dan dibekali pistol NSS1. Selain menjalankan tugas sebagai polisi militer, dia kerap mengisi acara kesenian.
“Saya waktu di Lebanon sering mempertunjukkan budaya Indonesia, baik tarian hingga memainkan angklung,” ucap ibu satu anak ini.
Saat itu, dia merasakan sambutan masyarakat Lebanon sangat hangat kepada prajurit Indonesia. Selain itu, mereka sering mengundang setiap mengadakan jamuan dan memainkan pentas seni. Jika memungkinkan, atau kondisi sedang aman setiap regu akan menampilkan kesenian asli dari masing-masing negara.