Close Banner Apps JPNN.com
JPNN.com App
Aplikasi Berita Terbaru dan Terpopuler
Dapatkan di Play Store atau Apps Store
Download Apps JPNN.com

Tiga Anggota KKSB Aniaya dan Perkosa Guru

Senin, 16 April 2018 – 05:55 WIB
Tiga Anggota KKSB Aniaya dan Perkosa Guru - JPNN.COM
Ilustrasi TNI di Papua. Foto: dok/JPG/JPNN.com

Belum jelas diketahui guru yang menjadi korban penganiayaan dan pemerkosaan itu akan dirujuk ke mana. Tapi, Aidi mengungkapkan bahwa lokasi terdekat dari Kampung Arwanop adalah Tembagapura.

Sementara ini, pasukan pengamanan bakal mengupayakan membawa korban ke Tembagapura. Karena itu, masih belum diketahui pasti apakah korban akan dirawat di Tembagapura atau langsung dipulangkan ke daerah asal.

Yang pasti, Kodam XVII/Cendrawasih sangat menyesalkan insiden yang menimpa korban. Apalagi penganiayaan dan pemerkosaan terjadi ketika acara bakar batu dilaksanakan oleh warga Kampung Banti dan Kampung Opitawak.

”Tak hanya keji, bahkan aksi biadab KKB (KKSB) tersebut pun menodai acara bakar batu sebagai sebuah adat simbol perdamaian,” ungkap Aidi.

Lebih lanjut, Aidi menyebut aksi KKSB itu keji lantaran penganiayaan dan pemerkosaan tidak hanya dilakukan satu anggota kelompok tersebut. Melaikan beramai-ramai. Bahkan, dia menerima laporan yang menyebutkan bahwa pemerkosaan dilakukan secara bergantian.

”Korban terlebih dahulu melalui proses penganiayaan dan pemerkosaan bergilir oleh KKB,” imbuhnya. Karena itu, pasukan pengamanan tidak hanya bertugas mengevakuasi. Mereka juga diperintah mengejar KKSB.

Terpisah, Kabid Humas Polda Papua Kombes A. M. Kamal menyampaikan, laporan penganiayaan dan pemerkosaan terhadap guru sudah diterima dan ditindaklanjuti oleh instansinya.

”Jadi, mereka di sana itu kan ada 17 guru. Guru SD sama SMP. Kemudian yang perempuan ini diperkosa tiga orang,” terang dia. Akibat penganiayaan itu, beberapa bagian tubuh Marta memar. Dia juga sempat tidak sadarkan diri selama dua hari.

Tiga anggota KKSB (kelompok kriminal separatis bersenjata) melakukan penganiayaan dan pemerkosaan terhadap seorang guru bernama Marta Mabesi.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

X Close