Tiga Anggota KKSB Aniaya dan Perkosa Guru
jpnn.com, MIMIKA - Gerombolan KKSB (Kelompok Kriminal Separatis Bersenjata) melakukan penganiayaan dan pemerkosaan secara bergilir terhadap seorang guru perempuan bernama Marta Mabesi.
Aksi keji itu terjadi Kamis malam (12/4) di Desa Omponi, Kampung Arwanop, Distrik Tembagapura, Kabupaten Mimika, Papua. Marta Mabesi merupakan guru yang mengabdikan diri di desa itu.
Sampai Minggu petang (15/4) aparat TNI - Polri masih terus berusaha mengevakuasi korban agar dapat ditangani lebih lanjut oleh petugas medis.
Menurut Kepala Penerangan Kodam (Kapendam) XVII/Cendrawasih Kolonel Infanteri M. Aidi, pihaknya sempat mendapat informasi bahwa perempuan tersebut meninggal dunia setelah dianiaya dan diperkosa. Namun, informasi itu keliru lantaran yang bersangkutan masih hidup. Hanya saja kondisinya kritis. ”Korban yang sebelumnya dilaporkan meninggal dunia ternyata masih hidup dan telah sadar dengan kondisi kritis,” terang dia saat dikonfirmasi Jawa Pos kemarin.
Dari informasi yang berhasil dihimpun oleh Kodam XVII/Cendrawasih, korban merupakan pendatang. Sampai berita ini dibuat, pasukan pengamanan yang dikerahkan untuk mengevakuasi korban belum melapor.
Menurut Aidi, minimnya akses maupun fasilitas informasi dari dan menuju Kampung Arwanop menjadi salah satu kendala yang membuat komunikasi sulit dilakukan.
Apalagi, sampai kemarin petang gangguan sinyal telepon belum berakhir. ”Sekarang lagi gangguan sinyal,” imbuh Aidi. Tidak hanya itu, kendala lain yang dihadapi pasukan pengamanan yang dikirim Kodam XVII/Cendrawasih dan Polda Papua adalah jarak serta jalur menuju Kampung Arwanop.
Sebab, belum ada jalan untuk kendaraan roda empat menuju kampung tersebut. Karena itu, mau tidak mau petugas harus berjalan kaki dengan waktu tempuh mencapai satu atau dua hari dari Tembagapura.