Tiga Bersaudara Dibantai
"Mereka sudah belasan tahun tinggal di sini. Orangtua mereka juga meninggal di sini, tapi bapak si Melly merantau ke Porsea," jelasnya.
Pria yang berusia sekitar 40 tahun tersebut mengatakan bahwa BI memang dikenal dengan kehidupannya yang tak jelas. Selain itu, BI juga diketahui pernah dipenajara atas kasus penyalahgunaan narkoba. Sepengetahuannya, BI tinggal bersama ayahnya di sekitaran Kelurahan Banjar.
"Kami tidak dengar apa-apa karena tadi hujan lebat, juga mati lampu," ujarnya.
Dari hasil olah tempat kejadian perkara (TKP), pihak kepolisian mengamankan beberapa barang bukti seperti satu buah cangkul, sangkur dengan bercak darah, pakaian yang terkena darah. Selain itu, barang-barang berharga milik korban tidak ditemukan, seperti handphone, satu unit sepedamotor Yamaha Jupiter MX milik Reza yang biasa diparkirkan di kios pangkas yang ada dekat rumahnya.
Sementara, Sipunggul Gultom (49), tulang (saudara ibu) korban mengaku tidak mengetahui kehidupan BI selama ini. Ia mengakui bahwa selama ini BI sudah berkeluarga, namun tidak pernah silahturahmi ke rumahnya.
"Dia nggak pernah datang. Aku nggak tahu kehidupannya bagaimana," kata pria yang tinggal di sekitar SMPN 11 tersebut.
Terpisah, Anggi dan Melly tampak berada di IGD RSUD Djasamen Sargih dan tidak bisa dimintai keterangan. Anggi mengalami luka robek pada bibir kanan atas luka robek di kepala kanannya.
Sementara Melly mengalami luka pada kepala sebelah kiri, luka lebam di kedua mata. Diduga Melly mengalami benturan yang cukup parah pada bagian kepala sehingga pihak medis mengatakan korban harus di-scanning.