Tiga Generasi Warga Indonesia Menceritakan Kualitas Kehidupan di Australia
"[Asuransi kesehatan Medicare] sangat membantu, terutama waktu Maylia melahirkan Jayson. Semua [pengeluaran] di cover. Benar-benar full," kata Adrian yang berusia 28 tahun.
"Waktu istri saya melahirkan, itu kondisinya dicek macam-macam. Setelah melahirkan masih dicek juga, diberikan fisioterapi, dan semuanya gratis."
Setelah lulus S2 di Adelaide, tadinya Adrian tidak memaksakan untuk tinggal di Australia, namun setelah muncul kesempatan, ia akhirnya menetap hingga mendapatkan izin tinggal tetap di tahun 2019.
"Saya melihat kualitas hidup di Indonesia dengan Australia beda ya, di Australia kehidupan lebih terjamin, pendidikan lebih bagus, sistem kesehatan juga," katanya.
"Sekali kita menjadi permanent resident, kita mendapatkan banyak sekali keuntungan dari pemerintah."
Dari sisi 'work-life balance', Adrian yang bekerja sebagai manajer produksi di perusahaan manufaktur gelato juga merasa "masih bisa menikmati hidup" walaupun bekerja.
"Saya belum pernah bekerja di Indonesia tapi sepertinya kalau melihat teman-teman, pendapatan tidak sebanding dengan kerja keras mereka," katanya.
"Di sini sepertinya kalau kerja lebih santai tapi bukan berarti malas-malasan. Hak pekerja dijaga banget."