Tiga Keanehan Jelang Pilpres Versi Kubu Prabowo - Sandi
jpnn.com, JAKARTA - Ketua Sekretariat Nasional Prabowo-Sandi, Muhammad Taufik heran dengan sejumlah peristiwa yang mencuat, terutama berkaitan dengan Pemilu 2019 belakangan ini.
Dimulai dari adanya data kependudukan terbaru yang diserahkan Kemendagri ke KPU. Jumlahnya mencapai 31 juta dan belum masuk dalam daftar pemilih tetap (DPT). Hal ini menjadi aneh, karena KPU sebelumnya telah menetapkan DPT berjumlah 185 juta.
Penyelenggara pemilu diketahui akan kembali menetapkan DPT hasil perbaikan ketiga, Sabtu (15/12) mendatang.
"Soal 31 juta, jangan-jangan di luar DP4 (daftar penduduk pemilih potensial pemilu). Sumber DPT itu kan DP4," ujar Taufik pada diskusi yang digelar Seknas Prabowo-Sandi di Menteng, Jakarta, Selasa (11/12).
Kasus lain, Taufik juga mengaku heran dengan munculnya wacana orang mengalami gangguan jiwa dimungkinkan untuk memilih pada pemilu mendatang.
"Saya kira ada kegundahan atas kejadian tertentu. Orang yang kurang waras boleh memilih. Ini agak aneh buat saya. Saya kira yang lalu (pemilu sebelumnya) itu orang gila enggak memilih," ucapnya.
Keanehan semakin bertambah, karena menurut Taufik, data yang dilansir memperlihatkan jumlah orang mengalami gangguan kejiwaan mencapai 14 juta jiwa. "Saya enggak mengerti, makin hari makin banyak orang gila," katanya.
Ketua DPD Partai Gerindra DKI Jakarta ini, juga mengaku heran dengan peristiwa temuan ribuan keping e-KTP yang diduga dibuang oknum tertentu di Pondok Kopi, Duren Sawit.