Tiga KRI dan Empat Jet Tempur Sukhoi Difokuskan Amankan Ambalat
jpnn.com - TARAKAN - Empat pesawat jet tempur Sukhoi disiagakan di Bandara Juwata Tarakan untuk melakukan operasi rutin tahunan. Penempatan Sukhoi di Tarakan dari Skuadron 11 Pangkalan Udara (Lanud) Hasanuddin, Makassar, untuk melaksanakan Operasi Persai Sakti, yang juga melibatkan TNI-AL dan Satradar 225 Tarakan.
Operasi rutin dilakukan di wilayah perbatasan Indonesia sepanjang tahun, yakni 365 hari terhitung 31 Januari sampai dengan 31 Desember.
"Ini merupakan latihan rutin yang kita laksanakan, patroli ke perbatasan pun telah terjadwal," kata Asisten Operasi Komando Sektor Pertahanan Udara Nasional II (Asops Kosek Hanudnas II) Kolonel Penerbang (Pnb) Fajar Adrianto, Senin (9/2).
Lulusan Akademi Angkatan Udara 1992 itu mengungkapkan Sukhoi berada di Tarakan dijadwalkan selama sepekan. Tapi tak menutup kemungkinan bisa diperpanjang sebulan, tergantung dari perintah pimpinan teratas, dalam hal ini Panglima TNI.
"Hal itu tergantung tindak ancaman di perbatasan jika meningkat, maka bisa sebulan. Namun untuk saat ini masih dalam kondisi aman. Perintah penempatan pesawat dari Panglima TNI," tutur Fajar.
Dia menjelaskan Operasi Persai Sakti merupakan operasi pertahanan di wilayah perbatasan yang sebelumnya telah dilakukan. Namun, dalam operasi tahun lalu hanya melibatkan pesawat tempur jenis Hawk 100, Hawk 200 dan tiga Sukhoi. Pesawat Sukhoi nantinya akan melakukan operasi di wilayah perbatasan Ambalat, tepatnya di Karang Unarang.
"Sukhoi sekalian lakukan patroli di wilayah Ambalat. Tapi tidak dijadwalkan tetap melihat kondisi cuaca dan kebutuhan kita," jelas mantan Penerbang F-16 Fighting Falcon ini.
Dalam operasi ini akan berkoordinasi dengan KRI milik TNI-AL yang berada di Ambalat dan Satradar 225 Tarakan.