Tiga Kunci Pernikahan Awet ala Budhi dan Ursula
jpnn.com, SURABAYA - Pernikahan adalah menyatukan dua pribadi yang berbeda. Sehingga kalau mahligai itu mampu terjalin selama 50 tahun, tentu suatu yang istimewa. Itu yang terlihat pada perayaan pernikahan Budhiharto Tengadi dan Ursula Tjahajo yang pekan lalu genap berusia 50 tahun.
Bertempat di salah satu hotel bintang lima di Surabaya, pasangan yang dikaruniai tiga anak itu merayakan pernikahan emas dengan ratusan undangan. Rona bahagia tampak jelas dari wajah Budhi dan Ursula. Senyum terus tersungging di bibir mereka yang tak lelah menyapa tamu.
Mengenakan batik bercorak Parang Kusumo, Budhi tampak semringah. Begitu juga Ursula yang terlihat anggun saat mengenakan kebaya putih berpadu batik. ”Terima kasih, Anda semua telah menjadi saksi perjalanan hidup kami,” kata Budhi saat menyapa tamu.
Menurut Budhi, bukan hal yang mudah untuk mempertahankan pernikahan hingga 50 tahun lamanya. ”Tapi dengan ketulusan dan rasa cinta yang kuat, hal tersebut mampu kami lewati. Dimana ada kemauan di situ ada jalan,” katanya.
Budhi merupakan pemilik dari toko oleh-oleh legendaris Surabaya, Bogajaya. Budhi mengatakan, kekompakan dirinya dan sang istri lah yang akhirnya mampu membawa usaha mereka naik level hingga nasional.
Awal membangun usaha pada 1973, Budhi dan Ursula hanya menempati satu stan kecil di Pasar Genteng Surabaya. Namun lambat laun, karena kedisiplinan dan mampu menjaga kualitas, nama toko mereka semakin terkenal. Hampir bisa dipastikan, wisatawan yang berkunjung ke Kota Pahlawan pasti akan ke Bogajaya untuk mencari oleh-oleh.
Usaha semakin sukses ketika di tahun 1976, Budhi memutuskan untuk membuka cabang di Bandara Juanda Surabaya. Sebagai pintu masuk dan keluar dari Surabaya, langkah membuka tenant di bandara sangat tepat. Nama Bogajaya semakin dikenal di berbagai kalangan.
Tak heran, tak butuh waktu lama Bogajaya melakukan ekspansi ke banyak bandara. ”Papa dan Mama adalah teladan bagi kami semua,” ujar putra bungsu Budhi, Budi Utomo Santoso.