Tiga Orang Penting Ini Tetap Optimistis Melihat Kondisi Ekonomi di Era Jokowi
Sedangkan Gubernur BI Agus Martowardojo mengatakan, ada faktor global dan domestik yang berpengaruh pada perekonomian Indonesia. Yakni kebijakan keuangan Amerika Serikat dan melambatnya pertumbuhan ekonomi Tiongkok. Sedangkan dari dalam negeri ada faktor inflasi akibat pemangkasan subsidi untuk bahan bakar minyak (BBM).
Namun, mantan direktur utama Bank Mandiri itu melihat pemerintah sudah melakukan langkah cepat. Misalnya, mengalihkan subsidi BBM ke sektor infrastruktur.
"Lebih membanggakan lagi ketika anggaran infrastruktur naik ketika pemerintahan baru. Maka bagi saya kebijakan tambah dana infrastruktur itu baik,” katanya.
Hanya saja, lanjutnya, yang perlu dilakukan adalah mengubah negara berbasis impor dan konsumsi menjadi produsen barang jadi tak tak lagi mengekspor bahan mentah. “ Tentu ini butuh waktu," ujarnya.
Agus juga mencermati eksekusi APBN Perubahan 2015 yang menurutnya masih bisa digenjot. Misalnya, masih ada Rp 270 triliun dana transfer daerah belum bisa disalurkan.
Agus justru melihat ada insentif untuk memacu ekonomi. “Pada saat sekarang ini bunga UMKM akan diturunkan terus sampai nanti sembilan persen. Bagi kami itu langkah objektif,” katanya.
Suara senada disampaikan Muliaman. Menurutnya, hal yang harus didorong adalah pengembangan sektor UMKM yang selama ini dikenal tahan krisis.
Muliaman menambahkan, OJK akan mendorong upaya akses permodalan bagi pengusaha pemula. Caranya adalah dengan menyediakan modal patungan atau yang bisa diakses oleh pengusaha pemula.