Tiga Pendaki Tersambar Petir, Satu Tewas, Dua Pingsan
“Para korban, semuanya berhasil terevakuasi. Dua orang pendaki selamat dan sejumlah rekan pendaki lainnya tiba lebih dulu ke bawah. Baru disusul yang tewas sore harinya,” jelas Rosul, anggota BPBD Kabupaten Pasuruan.
Hujan Deras, Jalan Terus
Sejumlah pendaki mahasiswa Unesa masih nampak syok. Mereka tak percaya bahwa rekannya telah meninggal usai tersambar petir Selasa (13/12) siang lalu. Hal itu seperti yang diungkapkan Ramun.
“Kejadiannya sangat cepat, saat itu hujan disertai petir. Kami, rombongan sebanyak 12 orang jalan kaki dari puncak turun ke bawah. Tiba-tiba petir menyambar, tiga orang di barisan paling depan. Sedangkan lainnya tidak,” jelas Ramun saat ditemui di kawasan Pet Bocor, kemarin.
Ia masih ingat persis akan kejadian nahas itu, ketiga korban tersambar petir berjalan kaki di barisan paling depan. Posisi paling depan adalah Bintara. Sementara dua korban luka, ada berada di belakangnya.
“Saat turun hujan dan ada petir, kami memang tak berhenti. Tak lama berselang, ketiganya tersambar petir,” ucapnya.
Usai tersambar petir, Bintara kejang-kejang. Ia sempat diberi pertolongan darurat berupa napas buatan. Tapi, nyawanya tak tertolong.
“Untuk dua pendaki lain yang tersambar petir sempat tak sadarkan diri dan lemas. Sebaliknya, rekan saya yang meninggal luka di kepala sempat kejang dan akhirnya meninggal,” katanya.
Sementara itu, sampai kemarin jalur pendakian menuju gunung Arjuno dan Welirang masih ditutup hingga batas waktu belum ditentukan.
Penutupan dilakukan baik di pos izin pendakian Tretes, Jatiarjo dan Tambakwatu, Kabupaten Pasuruan. Serta di Lawang, Kabupaten Malang dan Sumber Brantas, Kota Batu. (zal/mie/jpg/no)