Tiga Perempuan Indonesia Menguak Dominasi Pria Dalam Bidang Sains
Meski begitu, Reini mengakui bahwa minat perempuan untuk menekuni bidang STEM (Sains, Teknologi, Teknik dan Matematika) lebih rendah daripada laki-laki.
"Bidang ini secara umum kurang menarik karena membutuhkan kompetensi yang lebih 'khusus', dan di samping itu pendapatannya (dari sisi keuangan) juga kurang seimbang."
"Ketika saya kuliah, di kelas Teknik Sipil ITB hanya ada 8 mahasiswi dari 120-an mahasiswa. Namun sekarang lebih dari 30% mahasiswa di tingkat sarjana adalah wanita. Angka ini lebih tinggi lagi di tingkat pascasarjana," kata Reini yang menyelesaikan pendidikan doktorya di Purdue University (AS).
Reini sendiri lahir dan tumbuh di tengah keluarga yang punya latar belakang yang berkaitan dengan dunia STEM.
"Kakek saya dokter, ayah saya alumni Teknik Mesin ITB. Jadi tidak terlalu aneh kalau saya memilih kuliah di ITB, khususnya Teknik Sipil," kata Reini.
Setelah mulai kuliah di ITB, Reini merasa bahwa Ilmu Teknik Sipil sangat sesuai dengan kemampuannya dan relevan untuk Indonesia.
Ini yang menjadi alasan Reini terus menekuni bidang ini sampai sekarang dan di tahun 2020 sampai 2025 dia juga harus menangani kampusnya ITB sebagai rektor.