Tiga Sahabat di Bali Reuni Turun-temurun hingga Cucu-Cicit
Kamis, 20 Juni 2013 – 02:15 WIB
Tahun 1944 Soebadi tugas di Nusa Penida. Sempat dinas di RS Wangaya, lalu memimpin RS Tabanan. Pada tahun 1956 keluarga Soebadi meninggalkan Bali karena Soebadi meninggal dunia di usia muda, 39 tahun, terserang penyakit jantung.
Selama bertugas di Bali itulah, Soebadi mengenal dengan dekat Bupati Karangasem (kala itu) Anak Agung Ketut Djelantik. Dua sahabat itu kemudian juga menjalin persahabatan yang kental dengan seorang hakim di Tabanan bernama I Gusti Made Kuna. Mereka lalu mengukuhkan diri dengan penyebutan keluarga DKS (Djelantik, Kuna, Soebadi).
Soebadi memiliki lima anak. Masing-masing adalah Prof dr Musbadiany (Diany Yogiantoro), Musbadianty (Didy), Prof Dr dr Musbadianto (Doddy), Drg Musbadiana (Diana), dan Drg Musbadiono (Bagus). Empat dari lima anak Soebadi adalah dokter. Hanya Didy yang memutuskan untuk berprofesi lain. "Didy sempat kuliah kedokteran namun memilih keluar. Dia kemudian menjadi pegawai swasta, di Astra," ungkap Diana.