Tiga Teroris Kabur Diyakini Kembali Lancarkan Aksi
Menurut Mardigu, kalau Tifatul tidak bersedia melakukan pemblokiran, sikap tersebut patut dipertanyakan. Karena langkah-langkah intelijen maupun pemberantasan yang dilakukan pihak berwenang selama ini, sia-sia belaka selama para oknum teroris dapat dengan mudah terus berkomunikasi satu dengan yang lain.
Saat ditanya bagaimana dengan pengamanan terhadap para narapidana terorisme di penjara-penjara yang tersebar di seluruh Indonesia, Mardigu juga menyatakan hal senada.
Menurutnya, tidak cukup hanya wacana dengan pengetatan. Namun diperlukan langkah nyata yang sebenarnya dapat dilakukan dengan mudah. Caranya, membuat penjara khusus bagi tahanan terorisme di sebuah pulau.
“Di Indonesia ini kan terdapat sangat banyak pulau. Nah tempatkan saja mereka (tahanan terorisme ataupun penjahat ekstra ordinary lainnya) di situ. Di pulau itu jangan ada akses komunikasi sama sekali, jadi benar-benar terputus akses informasinya. Kalau ini dilakukan, saya kira nggak perlu juga pengetatan penjara-penjara,” katanya. (gir/jpnn)