Close Banner Apps JPNN.com
JPNN.com App
Aplikasi Berita Terbaru dan Terpopuler
Dapatkan di Play Store atau Apps Store
Download Apps JPNN.com

Tim Mawar

Oleh: Dhimam Abror Djuraid

Minggu, 09 Januari 2022 – 13:07 WIB
Tim Mawar - JPNN.COM
Dhimam Abror Djuraid. Foto: Ricardo/JPNN.com

jpnn.com - Apa arti sebuah nama? Semua orang tahu, atau setidaknya pernah mendengar ungkapan Shakespeare itu, meskipun tidak pernah membaca atau menonton ‘’Romeo and Juliet’’. What is in the name? Tanya Juliet. A rose by any other name would smell as sweet, sekuntum mawar dengan nama apa pun akan tetap harum. Begitu kata Juliet.

Mawar tetaplah mawar. Akan tetap indah di mata Juliet meskipun berduri. Mawar tetap mawar meski namanya diubah menjadi apa pun. Baunya tetap sama dan kembangnya juga akan tetap sama. Bagi yang mencintai mawar apa pun yang terjadi cintanya tidak akan pudar.

Di Indonesia ada ‘’Tim Mawar’’ yang terkenal di kalangan para aktivis politik.

Tim Mawar ini tidak ada hubungannya dengan kisah cinta Romeo dan Juliet yang indah dan menyentuh. Tim Mawar dari Indonesia ini malah selalu dikaitkan dengan hal yang seram dan misterius, yaitu penculikan, penghilangan paksa, dan juga pembunuhan.

Tim Mawar adalah sepasukan tentara khusus dari kesatuan Komando Pasukan Khusus (Kopassus) yang dibentuk pada 1997. Ketika itu Indonesia sedang mengalami turbulensi politik dahsyat karena demonstrasi mahasiswa yang makin meluas dan menggelombang. Tuntutan agar Presiden Soeharto mundur dari jabatannya makin tidak terbendung.

Konon Tim Mawar dibentuk untuk melakukan operasi khusus, menghentikan gelombang tekanan terhadap Soeharto. Sumber gelombang besar itu adalah gerakan mahasiswa yang makin masif. Tidak ada cara lain untuk menghentikan gelombang itu kecuali menutup dan menghilangkan sumbernya.

Maka operasi pun berjalan secara senyap. Tim Mawar adalah pasukan khusus yang sudah berpengalaman melakukan operasi rahasia di medan tempur berat seperti Timor Timur. Maka operasi pun berlangsung, dan para tokoh gerakan mahasiswa itu pun tiba-tiba menghilang bak tertelan gelombang.

Sebanyak 22 aktivis diculik. Sembilan orang kembali dalam keadaan hidup, yakni Andi Arief, Nezar Patria, Pius Listrilanang, Desmond J. Mahesa, Haryanto Taslam, Rahardjo Waluyo Jati, Mugiyanto, Faisol Riza, dan Aan Rusdianto.

Bunga mawar akan tetap harum, tetapi kejahatan atas nama Tim Mawar akan tercium busuknya.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

BERITA LAINNYA
X Close