Tim Prabowo-Hatta Pertanyakan Kejanggalan DPKtb di Kepri
jpnn.com - JAKARTA – Tingginya daftar pemilih khusus tambahan (DPKtb) di Provinsi Kepulauan Riau mengundang kecurigaan. Sebab, temuan itu menunjukkan bahwa selama ini penyelenggara pemilu tidak menyediakan kolom untuk memuat data rinci tentang jumlah pemilih dalam DPKtb yang memilih hanya menggunakan KTP, paspor, ataupun surat keterangan identitas diri lainnya.
Dalam rapat pleno terbuka rekapitulasi nasional pemilu presiden yang digelar di Gedung KPU Jakarta, Minggu (20/7), tim saksi dari pasangan calon presiden Prabowo Subianto-Hatta Rajasa, memertanyakan pertimbangan yang digunakan penyelenggara pemilu saat pemungutan suara pilpres pada 9 Juli lalu sehingga banyak pemilih yang diakomodir dalam DPKtb. Dalam rapat pleno itu terungkap jumlah DPKtb di Kepri mencapai 58.854 pemilih. Sedangkan daftar pemilih tetap tambahan (DPTb) hanya 6.952 pemilih.
Rambe Kamaruzaman dari tim saksi Prabowo-Hatta pun meminta rincian data DPKtb dari Kepri. ”Karena kita juga punya data ada pemilih di sini (satu daerah) 300 orang, terbang ke daerah lain untuk memilih. Karena itu kita minta data rinciannya berapa yang memilih dalam DPKtb itu hanya menggunakan KTP, berapa yang menggunakan paspor dan berapa yang menggunakan identitas lain,” ujar Rambe.
Menanggapi pertanyaan Rambe, Ketua KPU Husni Kamil Manik lantas memberikan penjelasan. Husni mengatakan, untuk pemilih di Kepri yang menggunakan KTP memang sudah masuk dalam daftar pemilih. Namun, untuk tenaga kerja wanita yang hanya transid di Batam memang tidak ada datanya.
Karenanya, kata Husni, KPU akan meneliti adanya anomali di Kepri. “Berapa yang memilih hanya menggunakan KTP (dalam DPKtb), yang memilih menggunakan paspor, itu memang tidak ditulis. Jadi perlu diteliti. Inilah keterbatasan aturan ini, sesuatu yang tidak bisa kita selesaikan dalam forum ini. Jadi mohon kebesaran hati semua pihak,” ujarnya.
Kubu Prabowo-Hatta pun akhirnya bisa memahami penjelasan yang disampaikan Husni. Untuk Kepulauan Riau, pasangan capres Prabowo-Hatta meraih 332.908 suara, sedangkan pasangan capres Jokowi-JK meraih 491.819 suara. Sementara tingkat partisipasi pemilih di Kepri hanya 57,57 persen dari jumlah nama di daftar pemilih.(gir/jpnn)