Timer Bom 1808 Diset Lebih Awal
Jumat, 24 Juli 2009 – 09:38 WIB
Berdasarkan informasi yang dihimpun dari kepolisian, Singapura meminta bantuan Indonesia untuk menangkap dua buronan teroris warga negara Singapura, yakni Samad bin Subari dan Husaini bin Ismail. Keduanya diduga terkait dengan rencana peledakan Bandara Internasional Changi, Singapura, tahun 2003. Adanya permintaan tersebut juga diakui pihak Kementerian Dalam Negeri Singapura, Jumat (26/6).
Sebelum penangkapan, Internal Security Department (ISA) telah menyediakan informasi rinci kepada Polri mengenai Husaini dan Samad, termasuk sidik jari, keterlibatan di Jemaah Islamiyah, dan penyelidikan terkini.Husaini bin Ismail ditangkap polisi di sekitar Solo, Jawa Tengah, Minggu (21/6) pukul 15.30. Polisi juga mengambil istrinya, Rasidah binti Subari (44), serta dua anaknya, Lukman (20) dan Mukmin (19). Husaini, Rasidah, dan kedua anaknya lahir di Singapura. Sementara Samad ditangkap di Bandar Lampung pada hari yang sama pukul 19.00. Umar, anak Samad, menghilang saat ayahnya ditangkap. "Peran dia dalam peledakan ini masih didalami," kata sumber itu.
Kombes Ketut Yoga menolak membeber informasi soal Husaini alias Hendrawan. "Saya tidak berwenang bicara strategi penyidikan. Semua masih diselidiki dan terus dikembangkan," katanya.(rdl/ano)