Timer Bom 1808 Diset Lebih Awal
Jumat, 24 Juli 2009 – 09:38 WIB
Kombes Ketut tak bisa memastikan apakah timer bom membutuhkan pemicu tambahan berupa sinyal ponsel. "Yang jelas, bom itu dijinakkan dalam kondisi aktif tapi belum meledak," katanya. Bisa saja, orang ketiga gagal mengaktifkan bom di kamar 1808 lalu kabur. Jika bom 1808 meledak, jumlah korban dipastikan lebih banyak. Karena tamu-tamu yang panik akan disambut oleh ledakan berikutnya yang lebih dahsyat. Selisih timer bom 1808 dengan bom di lobi JW Marriott sekitar tujuh menit sebelumnya atau 7.40 WIB.
Sumber Jawa Pos menjelaskan, orang ketiga sangat mungkin justru si pemesan kamar 1808. Tapi bukankah Dr Eddy Saparwoko, kepala tim DVI menjelaskan potongan tubuh yang berada di lobby JW Lounge identik dengan sidik jari di kamar 1808. "Itu bukan berarti si pengebom adalah yang tinggal di kamar 1808. Mungkin saja dia naik dulu mengambil bom, lalu turun melakukan aksi. Sementara si pemesan kamar langsung lari,"kata sumber itu. Kombes Ketut juga tak berani memastikan. "Sidik jari di 1808 masih dibandingkan dengan file yang ada di Bareskrim," katanya.