Timnas Indonesia U-23 vs Palestina: Antisipasi Bola Mati
Bagas Adi membenarkan jika pelatihnya meminta agar pemain, terutama lini belakang mengurangi pelanggaran yang tidak perlu. Selain berakibat fatal bagi lini belakang, pelanggaran juga nantinya berbuntut pada kartu dan merugikan tim di pertandingan selanjutnya.
’’Saya akan ikuti instruksi pelatih. Kami sudah lihat video pertandingan lawan juga, jadi tinggal jalankan dengan baik instruksi pelatih saja,’’ jelasnya.
Septian Adi juga menjelaskan pertandingan lawan Palestina pasti sulit. Milla memang tidak menerapkan strategi khusus. Hampir sama dengan strategi biasanya tapi diakuinya ada perubahan di beberapa hal. Salah satunya dia yang biasanya berkonsentrasi membuka ruang dan mengalirkan bola kali ini fokus untuk ikut maju ke depan ketika melakukan serangan balik.
Selain itu, beberapa tips juga diberikan agar timnya tidak benar-benar kalah ketika duel udara. Septian misalnya, karena banyak beroperasi di tengah, Milla memintanya untuk sesering mungkin melakukan gangguan kepada pemain Palestina ketika duel udara.
Gangguan yang juga bisa membuat konsentrasi lawan terpecah. ’’Kami juga diminta jaga satu-satu pemain lawan, pressing sejak di tengah,’’ tegasnya.
Sementara itu, selain lini belakang dan tengah yang bakal bekerja keras, posisi penting yang akan jadi salah satu titik untuk mematikan serangan Palestina adalah kiper. Untungnya, timnas kali ini punya stok kiper yang mumpuni. Baik pemain senior Andritany yang masuk skuad utama, juga kiper pelapis Awan Setho.
BACA JUGA: Timnas Indonesia U-23 vs Palestina: Lawan Peringkat 99 FIFA
Kedua kiper tersebut punya skill memetik bola umpan crossing cukup baik. Meski Andritany dan Awan hanya punya tinggi badan 180 serta 175 centimeter, keduanya punya lompatan yang cukup bagus ketika memotong crossing lawan.