Timnas U-19 Ingin Ukir Sejarah bukan karena Hadiah
jpnn.com, JAKARTA - Timnas U-19 Indonesia akan menjalani laga perempat final Piala AFC U-19 2018 melawan Jepang, malam nanti.
Ya, butuh waktu 40 tahun bagi Timnas Indonesia U-19 untuk lolos lagi ke babak perempat final Piala AFC U-19. Terakhir, rekor itu dicatat pada 1978 ketika Subangkit dkk berhasil lolos sebagai runner-up dari babak fase grup. Sayang, di perempat final Garuda Nusantara saat itu harus dipermalukan Korea Utara dengan skor 0-2.
Tapi, kekalahan itu tetap membuat Timnas lolos ke Piala Dunia U-20 tahun berikutnya di Tokyo, Jepang. Indonesia dapat ‘hadiah’ saat itu. Ketika Iraq yang harusnya bersama Korea Selatan jadi wakil Asia di Piala Dunia memutuskan mundur.
Alasan Iraq mundur berbau politis karena tidak mau ikut dalam event yang disponsori oleh brand minuman asal Amerika Serikat. Negara yang jadi musuh bebuyutannya saat itu.
Nah, harusnya ketika Iraq mundur, otomatis slot ke Piala Dunia jatuh kepada dua semi finalis, yakni Kuwait dan Korea Utara. Alasan sama lantas membuat keduanya juga mengundurkan diri. Juga ketika jatah itu diberikan kepada kontestan yang masuk ke perempat final seperti Arab Saudi, Bahrain, Iran. Sama-sama Anti-Amerika, ketiganya tidak mau menerima hadiah tersebut.
Akhirnya, sebagai satu-satunya sisa negara di perempat final, Indonesia menerima hadiah itu. Untuk pertama kalinya, Merah Putih masuk ke Piala Dunia U-20. Sayangnya, tanpa persiapan matang Indonesia tidak berdaya.
Jadi juru kunci karena kalah dalam dua pertandingan penyisihan grup. Yakni melawan Yugoslavia, Polandia, dan Argentina yang kala itu masih diperkuat legendanya Diego Maradona.
Malam nanti, sejarah itu ingin diulang oleh Rachmat Irianto dkk, lolos ke piala dunia. Tentu, tidak karena hadiah seperti yang terjadi pada Piala Dunia 1979 lalu. Timnas kali ini ingin dengan keringatnya sendiri bisa lolos ke ajang paling bergengsi dalam sepak bola usia di bawah 20 tahun tersebut.