Timnas U-19 Ingin Ukir Sejarah bukan karena Hadiah
Semangat untuk mencatatkan sejarah kian membara. Kebetulan, hari ini bertepatan dengan momen Sumpah Pemuda. Momen yang menyatukan seluruh pemuda Indonesia dalam meraih kemerdekaan pada 1928 lalu.
Pelatih Timnas Indra Sjafri sadar hal tersebut. sumpah pemuda lantas dijadikannya motivasi untuk anak-anaknya. ’’Ya saya sudah sampaikan ke pemain. dulu sumpah pemuda untuk merdeka. Sekarang juga sama, untuk merdeka dari ketertinggalan sepak bola di Asia,’’ tegasnya.
Indra menegaskan timnya saat ini jauh lebih kuat. Baik dari segi fisik, teknik, ataupun mental. Tempaan drama dan kekalahan ketika babak penyisihan membuat pemain-pemainnya kian matang dalam bertanding. ’’Besok (hari ini) kami ingin mewujudkan cita-cita bangsa dalam 90 menit untuk lolos ke Piala Dunia,’’ harapnya.
Dia juga ingin masyarakat Indonesia optimis terhadap anak asuhnya. Jangan ada keraguan melawan raksasa Asia, Jepang U-19. Suporter yang hadir pun diharap bisa mencerminkan budaya Indonesia yang santun dan tetap memberi dukungan yang sportif kepada anak asuhnya.
’’Jangan beri tekanan kepada pemain sehingga mereka merubah game plan yang sudah ada. Saya tegaskan lagi, Indonesia melangkah dengan Bismillah untuk ke Piala Dunia,’’ ujarnya.
Pelatih 55 tahun itu juga enggan berbicara kegagalan-kegagalan Indonesia di masa lalu. Terutama ketika momen-momen krusial. Seperti halnya Timnas Indonesia U-16 yang gagal melangkah ke Piala Dunia U-17 lalu ketika dikalahkan oleh Australia. Padahal, saat itu unggul lebih dulu.
Juga pada Piala AFF 2016, ketika sudah menang final leg pertama melawan Thailand. Hanya butuh hasil seri, Indonesia harus dipermalukan di kandang Tim Gajah Putih. ’’Sekarang bangsa ini harus optimis bahwa kami bisa memenangkan pertandingan dalam 90 menit,’’ katanya.
Mantan pelatih Bali United itu juga berujar sudah memberikan segala materi kepada anak asuhnya. Termasuk, persiapan untuk adu pinalti jika laga tidak bisa selesai dalam waktu normal.