Tinggal Klik, Keluarlah Hasilnya, Hoaks atau Fakta
Mereka lantas merancang konsep, membuat tampilan website, hingga merangkainya dalam video singkat.
Tapi, mereka belum membuat produk berupa situs sama sekali. Tim mereka diberi nama Cimol, akronim dari kuCIng di Miko Mall.
”Tifani itu suka kucing dan suka ke Miko Mall. Agak ngasal memang penamaan tim itu,” ujar Adi, lantas tersenyum.
Pada akhir Februari mereka mengirimkan video tersebut ke panitia lomba. Total ada 86 tim dari berbagai perguruan tinggi terkemuka di Indonesia yang ikut dalam kontes kali ke-15 itu.
’’Saat pengumuman pada 6 Maret lalu, kami dibuat kaget. Sebab, kami masuk 15 tim yang berhak maju ke final,” ungkap Adi.
Adi dan rekannya harus mempresentasikan situs Hoax Analyzer.com pada 15 Maret. Maka, dalam waktu seminggu, mereka harus mengebut menyelesaikan program itu.
’’Kami lembur terus sampai pukul 02.00, bahkan lebih. Padahal, biasanya pukul 10 (malam) kami sudah tidur,” kenang Fery yang berasal dari Cilacap, Jawa Tengah.
Konsep yang tercantum dalam video berubah drastis setelah berbagai penyesuaian. Mereka memanfaatkan teknologi natural language processing (NLP) yang merupakan pengolahan bahasa manusia sehari-hari agar dapat dimengerti komputer.