Tinggal Tunggu Bank
Oleh: Dahlan Iskan"Sekarang ini sudah krisis fiskal," ujar Anthony.
Buktinya Bank Indonesia sudah membeli surat utang sampai Rp 600 triliun. Persyaratan untuk bisa tumbuh lima persen tidak ada sama sekali.
"Tahun ini ekonomi kita hanya akan tumbuh 0,5 persen saja. Maksimum dua persen," ujar Anthony.
Atau, dalam istilah Misbakhun, tidak terlihat lagi instrumen yang baru yang bisa membuat lonjakan. "Daya tahan pemerintah sudah kelihatan menurun," kata Misbakhun.
Tentu harapan pelaku bisnis tidak seperti itu. Logikanya setelah negatif panjang akan terjadi lonjakan pertumbuhan.
Ternyata di antara ekonom itu tidak ada yang melihat akan terjadi loncatan pertumbuhan.
Tiongkok memang tumbuh 18 persen triwulan pertama tahun ini. Amerika tumbuh enam persen. Itu karena mereka bisa mengandalkan ekonomi teknologi. Itu yang tidak terlihat di sini.
Sebenarnya saya sedikit berharap dari G-Nose dan Vaksin Nusantara. G-Nose bisa ekspor besar-besaran. Ternyata itu tidak terjadi.