Tinggalkan Basket Profesional, Hati Dimaz Muharri Tetap Bersama CLS Knights
jpnn.com - JAKARTA - Salah satu point guard terbaik di Indonesia, Dimaz Muharri, buka suara terkait dengan keputusan pensiunnya dari basket profesional. Senin (14/12), pemain yang hanya membela satu klub profesional, yakni CLS Knights Surabaya, itu pamit dengan mengirimkan surat terbuka ke situs mainbasket.com.
Dalam surat itu, dia menulis bahwa dirinya resmi mundur dari basket profesional sejak 7 Desember 2015. Selanjutnya, dia akan memulai karir baru sebagai pelatih di DBL Academy.
Pria kelahiran Binjai, Sumatera Utara, itu mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya kepada fans CLS Knights yang terus mendukungnya. ’’Tanpa kalian saya bukan apa-apa,’’ kata Dimaz.
Bersama CLS Knights, pria 30 tahun itu meraih banyak capaian penting. Antara lain, menembus grand final NBL Indonesia 2010–2011 dan menjadi juara preseason tournament 2011.
Sepanjang lima musim ber-jersey CLS Knights di NBL, Dimaz juga menabalkan diri sebagai salah seorang pencatat steal dan assist terbaik di Indonesia. Ia tercatat tiga kali menerima gelar Top Steal (2010–2011, 2012–2013, 2013–2014).
Penampilan apiknya pada musim 2013–2014 juga diganjar dengan gelar Top Assist. Dia juga sudah membukukan seribu poin dan menjadi guard pertama yang membikin seribu rebound sejak era NBL hingga preseason tournament IBL 2015.
Pemain kelahiran 17 September 1985 itu mengakui bahwa keputusannya mundur dari dunia basket profesional adalah pilihan terberat yang diambil dalam hidup. Basket sudah begitu akrab dengannya sejak SD.
Dalam surat itu, Dimaz juga menyisipkan ucapan terima kasih khusus kepada owner CLS Knights, Christopher Tanuwidjaja. Dia menyebutkan, Itop –panggilan Christopher Tanuwidjaja– adalah sosok yang berjasa besar dalam karir basketnya. ’’Saya ingin Ko Itop tahu hati saya selalu di CLS Knights,’’ tulisnya.