Tinggalkan SBY, Pensiunan Jenderal Dukung Prabowo
Minggu, 05 April 2009 – 17:10 WIB
Menurut Haryoto, purnawairan TNI tidak bisa menerima UUD 1945 yang telah di amandemen sebanyak empat kali itu, karena telah menghilangkan ruh Pancasila yakni kekeluargaan atau kegotongroyongan. Sistem demokrasi hasil amandemen, lanjutnya, hanya mementingkan suara mayoritas dan menoritas saja sehingga jati diri bangsa hilang. “Akibatnya timbul kekacauan dalam bernegara, karena tidak ditetapkan berdasarkan budaya yang majemuk. Tapi berdasarkan suara mayoritas atau minoritas, menang atau kalah. Itu bukan budaya kita, itu budaya barat,” katanya.
Haryoto mengklaim masih banyak lagi pensiunan jenderal yang akan bergabung dan menyalurkan aspirasinya kepada Partai Gerindra. Meski begitu, kemarin hanya Haryoto PS saja yang memberikan keteranganya. ''Jumlahnya banyak sekali. Tetapi, kami belum sempat melakukan koordinasi untuk menggalang menjadi satu kekuatan untuk bertemu wartawan saat ini,'' ujarnya. Ia memastikan, sedikitnya ada 20 pensiunan Jenderal yang siap untuk dihubungi guna memastikan dukungannya.