Tintin, Hadiah Tahun Baru!
Bukan sama sekali tak ada. Pada serial Si Kuping Belah, ada adegan di Museum Etnografi yang memunculkannya lagi sebagai wartawan handal.
Saat berkumpul dengan reporter lain, bersama mewawancarai petugas kebersihan dan direktur museum, Tintin mendadak buru-buru menarik Milo (anjingnya) memeriksa museum seraya berkata, "Ini pasti jadi berita bagus untuk di koran."
Pada 26 September 1946, Tintin tak lagi sekadar suplemen di koran Le Vingtieme Siecle. Hari itu ia terbit sendiri sebagai sebuah majalah; TINTIN.
Dari Belgia, Tintin dikenal orang di Prancis, Swiss, Portugal dan lalu ke seluruh penjuru dunia, termasuk Indonesia.
Dalam sebuah wawancara dengan majalah Lire, Desember 1978, Herge yang bercita-cita jadi wartawan mengakui bahwa melalui Tintin dia bisa mengalami kehidupan reporter.