Tiongkok Desak Prancis Kembalikan Patung Curian
Jumat, 13 Februari 2009 – 07:45 WIB
Kantor Berita Tiongkok Xinhua melaporkan, dua patung kepala itu diambil dari Imperial Summer Palace di Beijing. Istana tersebut dibumihanguskan pasukan Anglo Prancis pada 1860. "Tidak terbantahkan lagi, benda-benda itu jelas milik Tiongkok. Karena itu, mereka (yayasan YSL) harus segera mengembalikan kepada kami," tandas Jiang. Dengan melelang dua patung itu, Prancis telah menyakiti perasaan rakyat Tiongkok.
Selain itu, dengan tidak mengembalikan benda bersejarah tersebut ke Tiongkok, Prancis melanggar kesepakatan internasional yang telah diteken bersama. Pada 1995, Tiongkok dan Prancis menandatangani kesepakatan tentang warisan budaya yang dicuri atau diekspor secara ilegal. Salah satunya berbunyi, "Setiap benda bersejarah yang dicuri atau hilang karena perang harus dikembalikan tanpa ada batasan waktu."